Macam-Macam Komponen Sistem Pengapian Pada Mobil

Komponen Sistem Pengapian

Otomotips.com – Dalam kendaraan mobil setidaknya ada 4 sistem pengapian yakni sistem konvensional, sistem pengapian transistor, CDI, dan DLI. Dalam mengenal keempat system dan komponen sistem pengapian tersebut Anda dapat menyimak ulasan berikut hingga selesai.

Jenis Sistem Pengapian

Berikut penjelasan keempat sistem pengapian yang dimaksud di atas:

Sistem Konvensional

Sistem konvensional merupakan sistem rangkaian pengapian secara mekanis yakni mengubah tegangan secara mekanis dengan memutuskan arus primer koil bisa disebut juga sebagai rangkaian mekatronika sederhana.

Bisa dikatakan pengapian konvensional merupakan sistem yang dirancang pertama kali oleh manusia pada kendaraan bermotor. Jenis pengapian konvensional adalah model dasar dalam menghasilkan sistem pengapian modern.

Tujuan dibuatnya sistem konvensional ialah untuk menghasilkan percikan api dengan interval tertentu pada busi.

Saat ini jarang sekali ditemukan mobil yang menggunakan sistem konvensional. Sebab, sistem pengapian konvensional kalah dalam hal efisiensi listrik dengan pengapian modern yang umum ditemukan saat ini.

Adapun komponen inti dari sistem pengapian ialah baterai, Ignition Coil dan distributor.

Sistem Transistor

Sistem transistor merupakan sistem pengapian yang dilakukan menggunakan komponen elektronika dengan beberapa komponen mekanis lainnya. Seperti namanya pengapian ini dilakukan dengan alat transistor dalam memutus arus primer.

Meski memiliki prinsip yang sama dengan konvensional, sistem transistor memiliki output kumparan primer coil yang terhubung dengan transistor.

Sistem transistor terdiri dari dua macam pengapian yakni:

  • Semi transistor yakni sistem pengapian yang menggunakan kontak poin untuk memutus arus basis di kaki transistor.
  • Fully transistor yakni sistem pengapian yang menggunakan sinyal generator untuk menggantikan peran kontak point yang bekerja secara magnetic.

Komponen inti dari sistem transistor ialah baterai, Ignition Coil, Transistor Unit, Pulse Igniter, distributor dan busi.

Sistem CDI

CDI atau Capacitor Discharge Ignition yakni sistem pengapian pada mesin yang memanfaatkan penyimpanan arus bertegangan tinggi dalam melakukan induksi pada ignition coil.

Sistem pengapian ini berbeda dengan konvensional, di mana CDI memiliki prinsip pengosongan arus pada kapasitor agar coil memiliki tegangan.

Sistem pengapian CDI terdiri dari dua sistem pengapian yakni:

  • Sistem CDI AC: yakni sistem yang menggunakan tegangan utama dari spul atau alternator mesin yang berperan dalam menghasilkan arus bolak-balik atau AC yang digunakan untuk pengapian CDI.
  • Sistem Pengapian CDI DC: yakni sistem pengapian yang menggunakan arus listrik dari output kiprok yang disearahkan (DC).

Adapun komponen yang didapat pada sistem CDI diantaranya baterai, CDI Unit, Voltage Converter, Pulse Igniter atau Pick Up Coil, Ignition Coil dan Busi

Sistem DLI

Terakhir ada sistem pengapian DLI—Distributorless Ignition System di mana mekanismenya tidak menggunakan komponen distributor melainkan dual coil pack atau single coil pack.

Dalam sistem pengapian DLI terdapat 1 bukti yang akan terikat dengan 1 coil, pemutusan arus bekerja dengan menggunakan igniter pada coil pack melalui perintah ECM dan dengan bantuan beberapa sensor.

Maka dari itulah sistem pengapian DLI berbeda dari sistem pengapian lainnya.

Sistem DLI memiliki 3 komponen utama didalam sistem distributorless ignition yakni

  • Komponen Sensor: seperti yang kita ketahui sensor pada setiap komponen elektronika berfungsi untuk mendeteksi keadaan yang dibutuhkan dalam proses pengapian
  • Komponen Control yakni komponen kontrol yang berfungsi untuk mengontrol dan mengatur data-data dari sensor
  • Komponen Actuator atau disebut juga sebagai eksekutor yakni komponen yang bekerja mengeksekusi segala perintah dari komponen control.

Komponen Sistem Pengapian dan Fungsinya

Adapun detail dan fungsi komponen sistem pengapian ialah sebagai berikut:

Baterai

Baterai merupakan komponen penyedia sumber arus listrik serta tempat menyimpan arus listrik. Di mana dalam sistem pengapian baterai berfungsi untuk menyediakan arus listrik dengan voltase rendah yakni 12 Volt.

Tidak hanya berperan dalam sistem pengapian, tetapi baterai juga berfungsi dalam segi kelistrikan dan lainnya.

Ignition Coil

Semua jenis sistem pengapian miliki komponen yang bernama Ignition Coil atau kumparan pengapian. Untuk menciptakan percikan api dalam sistem pengapian dibutuhkan tegangan listrik yang tinggi.

Di mana Ignition Coil dapat meningkatkan daya baterai menjadi lebih tinggi, semisalnya menaikkan daya baterai yang 12 Volt menjadi 10 KV bahkan lebih.

Ignition Coil memiliki dua jenis kumparan yang dililitkan pada inti besi yakni kumparan primer dan kumparan sekunder.

  • Kumparan primer ialah kumparan yang menerima arus baterai dan diputus breaker point atau platina. Kumparan primer biasa menggunakan kawat tembaga berukuran 0,5 dan 1,0 mm bahkan mungkin lebih besar dan memiliki sedikit gulungan.
  • Kumparan sekunder ialah kumparan untuk menciptakan induksi elektromagnetik saat arus listrik diputus oleh platina sehingga mampu membangkitkan tegangan menjadi 10 KV bahkan lebih lebih. Kumparan sekunder berbeda dari kumparan primer yakni lebih kecil ukurannya dan lebih banyak gulungannya.

Distributor

Komponen distributor terdiri dari banyak komponen yang berfungsi untuk mendistribusikan tegangan listrik yang sudah dibangkitkan oleh Ignition Coil ke setiap silinder mesin.

Adapun macam-macam distributor ini antaranya:

  • Nok atau dikenal dengan Cam yakni komponen yang membuka platina pada sudut poros engkol secara tepat pada masing-masing silinder, terhubung dengan poros distributor Nok digerakkan oleh poros nok.
  • Platina berfungsi untuk memutuskan aliran arus listrik di kumparan primer dalam ignition coil sehingga ignition coil dapat menciptakan tegangan listrik yang tinggi.
  • Kondensor berfungsi untuk menyerap loncatan bunga api di platina saat terjadi pembukaan yang bertujuan untuk menaikkan tegangan di coil sekunder.
  • Centrifugal Governor Advancer berfungsi untuk memajukan sesuai putaran dari mesin pada saat pengapian.
  • Vakum Advancer alat yang dihubungkan ke backing plate atau dudukan platina, memiliki bentuk seperti piringan dengan dua selang yang dihubungkan ke karburator dan intake manifold. Vakum Advancer berfungsi untuk memajukan pada saat pengapian sesuai beban mesin.
  • Rotor komponen pada sistem pengapian konvensional yang berfungsi membagikan arus listrik tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil ke busi.
  • Distributor Cap berfungsi untuk menyalur/membagikan arus listrik dari rotor ke kabel tegangan
  • Kabel Tegangan Tinggi pada sistem konvensional berfungsi mengalirkan arus dengan tegangan level tinggi ke busi dari ignition coil.
  • Busi komponen yang berfungsi menghasilkan percikan bunga api dari elektroda yang didapat dari kabel tegangan tinggi.

Nah itulah sejumlah komponen sistem pengapian pada mobil yang perlu Anda ketahui dan pelajari.

You May Also Like

About the Author: Luthfi Anggoro W

hit counter