Otomotips.com – Transmisi otomatis pada mobil, sangat diperlukan dalam kenyamana berkendara, karena berkaitan dengan pengereman secara mendadak maupun lama saat di jalan. Jika banyak menggunakan, jangan lupa ada penyebab transmisi otomatis rusak, dan tidak dilihat dalam hal itu saja.
Para pengendara dan jenis mobil sekarang, disetting menggunakan transmisi otomatis sebagai mobilitas kesehariannya. Apalagi semakin padatnya lalu lintas dalam perkotaan, membuat para pengendara lebih memilih menu itu. Dianggap mudah, dan efisien, fleksibel, serta praktis. Tak capek di tangan.
Penyebab Transmisi Otomatis Rusak
Dilansir dari cintamobil.com, walaupun rem transmisi dianggap praktis, bukan berarti menutup kemungkinan tidak terjadi kerusakan. Berikut, adalah penyebabnya:
1. Meremehkan Penggantian Oli Transmisi
Biasanya, kejadian ini muncul saat mobil yang dipakai sudah lepas dari masa servis gratis di bengkel resmi saat membeli mobil baru. Bagi pembeli mobil matik, kadang lupa untuk mengganti oli transmisi tersebut, dan hanya menggantinya saat melakukan perawatan di bengkel umum.
Hal ini, berbeda dengan mesin mobil pada umumnya, yang mana komponen dalam gearbox justru lebih rawan rusak jika pelumasan kurang atau jika sudah muncul kerak yang mengendap akibat oli transmisi yang belum diganti. Secara jangka panjang, komponen-komponen tersebut akan lebih cepat aus.
2. Mengganti Posisi Transmisi saat Melaju
Hal ini sepele, tapi kalau diteruskan terus maka bisa saja membuat transmisi otomatis cepat rusak. Kesalahan ini sering, dan ditemukan di banyak sebagian pemilik mobil transmisi otomatis. Mengganti posisi transmisi saat melaku adalah sebuah kesalahan.
Paling sering terjadi adalah, membiarkan mobil berhenti sebelum waktunya, alias terburu-buru atau kurang edukasi akan hal itu. Bisa dilihat pada peristiwa pengendara mobil yang memarkirkan mobilnya. Kadang, ada orang yang langsung mengganti posisi transmisi dari D ke R meski mobil masih melaju.
3. Menggunakan Posisi L pada Jalan Landai
Hal ini, juga bisa dilihat dalam memindahkan tuas ke posisi P atau parking saat mobil masih belum siap untuk berhenti sepenuhnya. Dari situ, kamu akan merasakan hentakan gearbox yang berpindah berlawanan dari laju mobil akibat itu. Jika terus, gear akan kampasĀ dari transmisi otomatis akan rusak.
Tetap gunakan rem saat menghadapi jalanan turunan yang landau. Walaupun menggunakan posisi L pada transmisi otomatis bisa membantu proses engine brake saat berkendara pada jalan menurun, bukan berarti teknik tersebut dianggap sebagai pelengkap kinerja rem mobil.
4. Membiarkan Transmisi pada Posisi D
Penyebab transmisi otomatis rusak selanjutnya, adalah dengan terbiasa membiarkan transmisi di posisi D walaupun posisi diam lama atau macet. Hal ini didasarkan pada pengemudi yang malas mengganti posisi transmisi ke netral saat berhenti dalam waktu yang lama.
Saat berada di kemacetan, maka posisi transmisi yang perlu dipilih adalah netral. Jika hanya sebentar, maka bisa membiarkan transmisi otomatis pada posisi D saat berhenti. Hal tersebut didasarkan pada komponen transmisi yang tetap bekerja.
5. Kesalahan saat Menderek
Kurangnya informasi saat menderek mobil, juga bisa memicu transmisi otomatis cepat rusak. Saat menderek mobil matic, maka angkat bagian ban yang menjadi sistem penggeraknya. Jika ban penggerak terus menempel ke aspal, maka otomatis komponen gearbox akan terus bergerak.
Namun, jika posisi mobil dalam keadaan mati, maka komponen-komponen yang ada tersebut tidak mengalami pelumasan saat diderek. Saat itu, komponen gear dan kampas kopling bisa lebih cepat aus atau rusak.
Itulah penjelasan mengenai penyebab transmisi otomatis rusak. Semoga bermanfaat.