Otomotips.com – Hadirnya rem dan proses pengereman merupakan salah satu aspek keamanan dalam berkendara. Dengan adanya bagian ini, maka sebuah kendaraan dapat berhenti ketika dibutuhkan. Baik ketika sudah sampai tujuan, terdapat jalan rusak dan dekat dengan penghalang jalan. Di dunia otomotif, terdapat beragam jenis rem, salah satunya rem angin yang ada pada truk dan bus. Bagaimana cara kerja rem angin?
Tentu saja dengan bobot dan ukuran kendaraan yang besar, sistem pengereman yang digunakan oleh truk dan bus akan berbeda dengan sedang, SUV, MPV hingga motor. Nah, pada artikel ini kita akan membahas tentang komponen dan cara kerja rem angin pada truk.
Cara Kerja Rem Angin
Setidaknya terdapat dua cara kerja yang diterapkan pada sistem pengereman angin, yaitu combine air brake dan full air brake. Berikut penjelasannya
Combine Air Brake
Sistem pengereman angin dengan metode combine air brake adalah menggunakan tenaga hidrolik untuk menekan kampas rem. Tenaga angin dalam sistem pengereman ini yang akan membuat hidrolis bergerak untuk mendorong kampas rem agar dapat menghentikan atau memperlambat laju kendaraan.
Full Air Brake
Berbeda dengan combine air brake, dalam penerapan sistem full air brake tidak lagi menggunakan hidrolik untuk membuat proses pengereman terjadi, melainkan udara bertekanan tinggi. Udara tersebut berasal dari penekanan pedal yang ringan.
Namun, sistem pengereman tidak serta merta terjadi langsung setelah pedal rem diinjak. Pada saat pedal diinjak maka brake valve akan membuka dan menutup lalu sistem pengereman terjadi ketika adanya angin bertekanan tinggi.
Dengan proses semacam itu, daya pengereman yang dihasilkan dapat terjadi secara maksimal meski pedal yang diinjak terbilang ringan. Keefektifan sistem pengereman full air brake terbukti dengan diterapkannya sistem ini pada truk dan bus yang merupakan kendaraan dengan bobot besar.
Komponen Rem Angin
Kompresor
Salah satu komponen rem angin adalah kompresor. Bagian ini bertugas untuk mengeluarkan udara dengan tekanan menuju tempat penyimpanan yang disebut air tank. Sesuai namanya, air tank bertugas untuk menampung angin yang nantinya akan digunakan sebagai tenaga pengereman saat pedal diinjak.
Agar dapat bekerja secara maksimal, kompresor menggunakan tenaga mesin untuk mengumpulkan angin tersebut. Maka dari itu, terdapat bagian bernama pressure regulator yang berfungsi untuk menghentikan kompresi udara ketika tekanan maksimal sudah tercapai.
Air Tank
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kompresor akan mengumpulkan angin di dalam air tank. Dan sesuai namanya, bagian ini akan menampung angin untuk sementara sebelum angin tersebut disalurkan ke dalam sistem pengereman, horn dan komponen lainnya.
Komponen air tank memiliki air dryer untuk menyaring air dan debu yang ikut terhisap oleh kompresor. Dengan begitu, air tank hanya akan menampung angin saja. Setelah berhasil tersaring, air dan debu tersebut akan dikumpulkan dalam suatu bagian dan akan dibuang melalui check valve.
Brake Chamber
Komponen rem angin selanjutnya adalah brake chamber yang berfungsi untuk mengubah tenaga angin menjadi gerakan mekanis. Brake chamber terdiri dari beberapa bagian seperti membrane, pegas diafragma, tuas dan slack adjuster. Kondisi atau hasil pengereman sangat dipengaruhi oleh kondisi brake chamber.
Brake Valve
Brake valve adalah salah satu komponen rem angin yang terdiri dari pegas dan rangkaian katup. Brake valve akan membuka dan menutup aliran udara yang ada di air tank menuju brake chamber. Di dalam bagian ini juga terdapat relay valve yang berfungsi untuk membuat rem bekerja lebih cepat sesaat ketika pedal rem diinjak.
Brake Lining
Brake lining juga biasa disebut sebagai kampas rem yang berguna untuk menghentikan laju kendaraan dengan sistem gesekan. Pada kendaraan truk, jenis rem yang digunakan adalah rem tromol. Dengan begitu, tuas dari brake chamber bakal diteruskan sehingga mampu menggerakan kampas rem dan proses pengereman pun bakal terjadi.
Air Hose
Air hose juga disebut sebagai selang udara. Sesuai namanya, bagian ini berfungsi untuk menyalurkan angina tau udara dengan tekanan. Selang ini memiliki karakter yang kuat karena dibuat dengan karet sintetis dan logam. Meski hanya menyalurkan udara, namun udara bertekanan dapat membuat selang ini bocor dan proses pengereman tidak akan maksimal.
Maka dari itu, dengan hadirnya air hose berbahan karet sintetis dan logam diharapkan dapat meminimalisir kejadian distribusi udara yang bocor.
Cara Kerja Rem Angin pada Truk
Sebagai salah satu aspek keamanan, proses pengereman harus dapat berjalan dengan lancar. Lantas, bagaimana cara rem angin bekerja saat proses pengereman? Berikut cara kerjanya
- Pertama, kompresor akan mengumpulkan udara dan mengalirkannya ke dalam air tank untuk sementara
- Di dalam air tank, jika udara yang ditampung melebihi batas pabrikan, maka angin tersebut akan dibuang kembali ke kompresor.
- Jika akan digunakan, maka air tank akan mengalirkan udara melalui air hose ke sistem pengereman truk
- Nah, pada saat driver menginjak pedal rem, angin tersebut akan menuju brake chamber dan diubah menjadi gerakan mekanis
- Gerakan mekanis tersebut yang akhirnya mendorong kampas rem untuk bergesekan dengan drum brake agar proses pengereman dapat terjadi dan laju kendaraan pun melambat
Kelebihan Menggunakan Rem Angin
Rem angin banyak diterapkan pada kendaraan besar sepertiĀ truk dan bus. Hal tersebut karena rem angin dipandang sangat efektif untuk memperlambat laju kendaraan hingga berhenti. Maka tidak heran jika kadang kala kita mendengar suara angin kencang di dalam truk. nah, berikut adalah sederet kelebihan yang rem angin miliki.
Daya Pengereman yang Tinggi
Daya pengereman yang tinggi sangat penting untuk menahan laju kendaraan besar beserta muatannya. Maka, jenis rem yang satu ini sangat cocok digunakan di banyak truk dan bus. Meski menggunakan angin, tetap saja hasilnya tidak kalah dengan kendaraan dengan rem yang memanfaatkan minyak rem.
Tenaga untuk Mengerem yang Lebih Kecil
Beberapa kali sudah dijelaskan bahwa meski truk yang dikendarai berukuran besar dan berat, sang driver hanya perlu menginjak pedal yang ringan. Hal ini tentu mempermudah proses pengereman sampai kendaraan berhenti.
Tidak akan Ada Kebocoran Fluida
Berbeda dengan rem mobil atau motor, rem angin pada truk tidak menggunakan cairan apapun dalam proses pengereman. Jika mobil dan motor masih membutuhkan minyak rem untuk menghentikan laju kendaraan, maka truk hanya membutuhkan angin bertekanan tinggi.
Malah, dalam sistem pengereman ini terdapat bagian bernama air dryer yang berfungsi untuk menyaring benda asing seperti air dan debu. Dengan tidak adanya air dan debu, maka kendaraan truk pun dapat berhenti dengan baik.
Demikianlah artikel kami mengenai komponen dan cara kerja rem angin pada truk. Nantikan artikel kami selanjutnya dan semoga bermanfaat.