Otomotips.com – Pernahkah Anda naik pesawat terbang? Atau justru sudah sering naik pesawat? Tak jarang pesawat mengalami turbulensi ketika melaju di udara. Lalu apa itu turbulensi? Jika itu terjadi pada Anda, tak perlu panik, cari tahu dulu informasinya di bawah ini!
Dengan mengetahui informasi seputar turbulensi, setidaknya Anda bisa tetap tenang ketika kondisi turbulensi terjadi. Bahkan adanya turbulensi menjadi hal yang wajar di dunia penerbangan, baik dalam jarak dekat atau pun jauh.
Apa itu Turbulensi?
Bagi masyarakat yang jarang bepergian naik pesawat mungkin pertanyaan apa itu turbulensi sedikit membingungkan.
Turbulensi sendiri merupakan golakan massa udara yang bergerak secara tidak teratur ke segala arah, akibatnya pesawat mengalami goncangan selama terbang di udara.
Meski merupakan hal yang wajar dalam dunia penerbangan, beberapa kejadian turbulensi yang hebat bisa membahayakan dan merugikan suatu penerbangan.
Selain itu, peristiwa turbulensi bisa terjadi secara tiba-tiba dan terjadi pada semua fase penerbangan. Bisa pada fase intial climbing (fase menaikkan ketinggian awal), fase cruising (jelajah pesawat) dan fase descending (penurunan ketinggian).
Umumnya sering dirasakan penumpang pesawat ketika kondisi cuaca buruk, namun tidak menutup kemungkinan turbulensi juga dirasakan ketika cuaca cerah.
Penyebab utama turbulensi adalah awan, pesawat sering terbang sambil menembus awan. Ketika menembus awan inilah pesawat bisa mengalami turbulensi sehingga mengguncang penumpang yang ada di dalamnya.
Hal lain yang bisa mengakibatkan turbulensi yakni gelombang udara yang terpancar dari pesawat lain. Oleh karena itu petugas lalu lintas harus memperhatikan jeda antarpesawat agar tidak terjadi turbulensi.
Tingkat Turbulensi
Dengan mengetahui apa itu turbulensi lalu tingkatannya, ini menjadi modal Anda untuk memberanikan naik pesawat. Ya, turbulensi dibagi menjadi empat level mulai dari turbulensi ringan hingga ekstrim.
Ada level 1, ini merupakan guncangan kecil yang akan Anda rasakan selama di dalam pesawat. Barang-barang bisa sedikit bergeser ketika terjadi turbulensi level 1.
Level 2, guncangan lebih terasa dengan ditandai benda bergeser lebih jauh.
Level 3, termasuk level yang parah di mana penumpang bisa terlempar dari kursi apalagi jika tidak menggunkan sabuk pengaman.
Terakhir, level ekstrim yang bisa menyebabkan pilot kehilangan kendali dan mungkin terjadinya kecelakaan pesawat.
Namun tak perlu khawatir untuk level 3 dan 4 biasanya sangat jarang terjadi pada penerbangan. Petugas lalu lintas udara selalu memastikan kondisi di udara aman untuk melakukan penerbangan.
Apa yang Perlu Dilakukan Ketika Turbulensi?
Mungkin pertanyaan selanjutnya setelah mengetahui apa itu turbulensi yakni cara menghadapi turbulensi.
Pada dasarnya, pesawat memang dirancang untuk menahan turbulensi ketika melakukan penerbangan. Turbulensi tidak terlalu berbahaya untuk Anda yang berada di dalam pesawat.
Kuncinya jangan panik! Ya, ketika terjadi turbulensi usahakan tetap tenang. Pilot dan awak pesawat selalu memastikan para penumpang tetap aman selama turbulensi terjadi.
Tetaplah di kursi masing-masing dan menggunakan sabuk pengaman hingga lampu tanda peringatan telah dimatikan.
Teknologi pesawat saat ini semakin canggih di mana ketika terjadi turbulensi langsung ada sistem spesifik yang melaporkannya ke pilot. Dengan begitu, pilot dan awak pesawat bisa lebih cepat mengetahuinya dan melakukan langkah-langkah pengamanan.
Pilot juga bisa memprediksi adanya turbulensi dengan rada cuaca dan bisa melihat gumpalan-gumpalan awan yang sekiranya menghasilkan turbulensi. Pilot akan meminta petugas lalu lintas udara untuk menghindari awan tersebut dan menentukan rutenya jadi sedikit berbelok.
Itulah ulasan singkat mengenai apa itu turbulensi, level turbulensi hingga cara menghadapinya. Dengan mengetahui informasi penting di atas setidaknya Anda bisa tetap tenang ketika terjadi turbulensi. Jadi, kapan Anda akan naik pesawat terbang?