Otomotips.com – Penggunaan alat berat untuk sebuah pekerjaan konstruksi merupakan kebutuhan yang wajib ada. Misalnya alat berat loader yang berguna ketika memuat hasil galian untuk dipindahkan ke alat pengangkut (dump truk).
Kinerja loader sendiri dipengaruhi oleh banyak hal seperti jenis loadernya sendiri, kondisi material, medan proyek, jenis bucket dan kapasitasnya. Pengangkutan material menjadi lebih cepat berkat kehadiran loader pada sebuah proyek.
Setiap alat berat tentunya memudahkan pekerjaan manusia, berikut ini ulasan lebih lengkap mengenai alat berat loader.
Apa itu Alat Berat Loader?
Loader atau Wheel Loader merupakan alat berat yang mirip dengan shovel dozer, bedanya pada roda karet (ban). Dengan begitu kemampuan dan kegunaannya pun jadi berbeda dengan dozer.
Wheel loader banyak digunakan untuk mengangkat material yang akan dimuat ke dalam dump truk atau memindahkan material ke tempat lain dalam jarak dekat.
Ketika loader menggali, bucket yang ada pada loader didorongkan pada material. Setelah bucket terisi material maka loader akan mundur dan bucket diangkat ke atas untuk selanjutnya dipindahkan atau memuat material ke truk.
Penggunaan wheel loader lebih efisien untuk daerah kerja kering rata dan kokoh karena mobilitasnya tinggi. Wheel loader biasanya bergerak dengan articulated yang memberikan ruang gerak fleksibel dimana crawler loader tidak bisa melakukannya.
Fungsi Alat Berat Loader
Sebuah loader haruslah memiliki operator dengan kemampuan yang sudah teruji dengan baik. Hal ini sangat penting agar
alat berat loader mampu menjalankan fungsinya dengan optimal dan lancar. Terutama ketika pengangkutan material dan pembongkaran material agar berjalan efektif efisien sehingga pekerjaan lebih cepat selesai.
Fungsi utama dari loader adalah sebagai berikut:
Land Clearing
Hal ini berarti loader bisa membersihkan area kerja pada tahap akhir seperti meratakan tanah dan mengisi galian dengan tanah. Selain itu bisa menggusur tanah dalam area yang berdekatan.
Selanjutnya mengambil dan mempersiapkan bahan material sebelum memuatnya ke dalam truk.
Finishing
Setelah fungsi land clearing, loader berfungsi juga untuk melakukan finishing seperti meratakan permukaan tanah dan menghaluskan tanah.
Jenis-jenis Alat Berat Loader
Untuk alat berat loader, Anda bisa mengenalinya dengan dua jenis loader yakni wheel loader dan crawler loader.
Wheel Loader
Jenis yang satu ini lebih efektif digunakan pada area kerja dengan permukaan tanah lebih keras, rata dan bagus. Mobilitasnya pun lebih baik terutama ketika didukung dengan kondisi tanah yang bagus.
Wheel loader banyak digunakan untuk proyek-proyek dengan menggunakan roda atau ban dari karet. Itulah mengapa pada poin sebelumnya telah disebutkan bahwa mobilitasnya lebih baik.
Crawler Loader
Berbeda dengan wheel loader, roda crawler loader terbuat dari besi dan memiliki stabilitas seperti traktor. Bicara dari segi fungsinya, alat berat loader jenis crawler ini terbilang sama saja dengan jenis wheel loader.
Mobilitasnya lebih terbatas namun memiliki area yang lebih variatif seperti di lumpur, medan kasar ataupun area tanah yang gembur.
Loader memiliki ukuran yang beragam dan ditandai dengan operating weight. Ukuran paling kecilnya yakni sebesar 7000-8000 kilogram, cocok untuk area konstruksi dan agro.
Untuk ukuran operating weight yang besar seperti 1110 kilogram lebih sering digunakan untuk area pertambangan dengan intensitas tingi. Semakin besar ukurannya semakin besar pula bucket atau keranjang loadernya.
Komponen Alat Berat Loader
Setiap komponen yang ada pada loader memiliki peran dan fungsinya masing-masing sehingga cara kerjanya semakin optimal. Mau tahu apa saja komponen loader yang dimaksud?
Cab
Ini merupakan bagian dari loader yang biasanya berguna untuk tempat operator menjalankan loader. Posisinya berada di tengah loader yang terlihat seperti bilik yang dikelilingi dinding kaca.
Lift Arm
Komponen lift arm berada di depan cab yang berfungsi untuk menggerakkan bucket ke depan, atas dan bawah. Daya penggeraknya berasal dari tenaga hidrolik yang memudahkan setiap gerakan lift arm.
Bucket
Bisa dibilang bucket ini merupakan komponen utama dari fungsi loader karena berfungsi untuk menampung atau mengeruk material.
Beberapa loader memiliki bucket sesuai material yang nantinya akan dimuat ke truk. Misalnya memisahkan bucket untuk tanah, batu dan material lainnya agar daya guna bucket lebih lama.
Tilt Lever
Komponen ini berfungsi untuk menggerakkan bucket ketika melakukan gerakkan menampung material atau buang.
Lift Cylinder
Sedikit berbeda, lift cylinder berfungsi untuk melakukan gerakan menggusur material dan menjadi tumpuan dari bucket.
Head lamp
Penerangan utama ketika operator menggunakan loader dalam kondisi yang gelap atau malam hari.
Cara Kerja Alat Berat Wheel Loader
Sekilas memang cara kerjanya mirip dengan alat berat pada umumnya dengan mengandalkan sistem hidrolik. Sistem hidrolik mampu menghasilkan daya yang sangat kuat sehingga mampu mengeruk, mengangkut material hingga benda berukuran besar.
Bucket menggunakan kendali hidrolik untuk bisa memuat material dan membawanya. Gerakan dasarnya pada bucket dengan membawa muatan untuk dimuatkan pada alat angkut seperti dump truk.
Gerakan bucket biasanya menurunkan bucket di atas permukaan tanah, mendorong atau menggusur, mengangkat bucket dan membuang muatan. Ada beberapa cara pemuatan yang biasa dimuatkan ke alat angkut, di antaranya:
- V-Loading, cara pemuatan dengan lintasan seperti bentuk huruf V.
- L-Loading, truk berada di belakang loader kemudian lintasannya membentuk garis tegak lurus.
- Cross loading, cara pemuatan dengan truk juga ikut aktif.
Pada dasarnya wheel loader bisa Anda gunakan dalam proyek kontruksi sehari-hari namun perlu memperhatikan ruangnya sendiri. Misalnya ketika menggali pondasi basement yang membutuhkan ruang untuk loader yang cukup.
Perawatan Alat Berat Loader
Sebagaimana motor atau mobil, alat berat loader membutuhkan maintenance yang rutin untuk menjaga kinerjanya agar tetap optimal. Terutama performance pada mesin agar berada dalam kondisi yang prima.
Kegiatan servis loader meliputi pengontrolan harian, penggantian komponen, penyetelan, perbaikan dan pengetesan loader. Tujuannya pun sudah jelas yakni agar alat tersebut selalu dalam keadaan siaga siap pakai. Kemampuan mekanisnya baik dan menghemat biaya perbaikan karena bisa meminimalisir kerusakan komponen.
Maintenance sendiri terbagi lagi ke dalam dua jenis maintenance (perawatan) untuk loader.
Pertama, preventive maintenance yang dilakukan dengan tujuan mencegah kemungkinan timbulnya gangguan atau kerusakan. Perawatan bisa dilakukan secara harian atau mingguan sebelum unit beroperasi.
Selain perawatan harian atau mingguan tersebut, bisa perawatan secara berkala dengan interval pelaksanaannya sesuai service meter/hours meter.
Yang kedua, ada corrective maintenance atau perawatan yang dilakukan untuk mengembalikan mesin ke kondisi standarnya. Bisa dengan perbaikan atau penyetelan kembali baik setelah machine brakedown atau sebelum machine brakedown.
Bagaimana dengan penjelasan mengenai alat berat wheel loader di atas? Apakah pengetahuan Anda sudah bertambah?
Itulah ulasan lengkap mengenai alat berat loader yang bisa Anda ketahui di mana alat ini sangat berguna untuk pekerjaan kontruksi. Material yang berada di sebuah proyek konstruksi bisa segera dirapikan berkat kinerja loader. Sebagian besar pekerjaan kontruksi juga lebih cepat selesai dengan menggunakan loader.