Otomotips.com – Setiap kendaraan biasanya memiliki satu komponen yang ada pada mesin bernama relay starter. Ukuran komponennya tidak besar, namun memegang peran dan fungsi relay starter cukup penting untuk sistem kelistrikannya.
Sederhananya, relay starter itu merupakan saklar yang fungsinya mirip dengan saklar di rumah. Komponen tersebut bisa menghentikan atau mengalirkan daya dari sumber listrik sehingga semua bagian bisa berfungsi maksimal.
Fungsi Relay Starter
Meski terlihat sederhana, fungsi relay starter memiliki dampak besar. Bayangkan ketika malam hari sistem kelistrikan motor dalam keadaan mati, Anda pasti kesulitan melalui jalanan yang gelap.
Mencegah Konsleting
Sebenarnya tidak semua relay starter bisa mencegah konsleting, namun rata-rata relay keluaran terbaru bisa mencegah konsleting listrik karena ada pelindungnya. Konsleting terjadi ketika arus listrik yang mengalir ke sekring tidak stabil, resikonya pun bisa terjadi kebakaran.
Menunda aliran listrik
Relay mampu menunda aliran listrik yang besar, hal itu terjadi ketika kumparan sumber daya arus listrik menghasilkan arus besar. Nah jika arus listriknya kecil maka dikumpulkan dahulu pada relay starter.
Peran relay cenderung ke stabilizer pada arus listrik yang tidak normal, baik arus listrik besar atau kecil bisa disimpan di kotak relay dulu.
Mengurangi beban saklar
Ketika menggunakan relay, beban listrik pada saklar akan berkurang secara signifikan. Dengan begitu, usia saklar bisa lebih panjang dan awet pada kendaraan miliki Anda.
Memastikan setiap komponen teraliri listrik dengan tepat
Ya, fungsi relay starter yang selanjutnya bisa memastikan setiap komponen teraliri listrik dalam jumlah yang tepat. Kemampuannya beradaptasi dengan sinyal rendah dan sensitivitas sedang membuat relay cocok digunakan ketika perintah diberikan dengan cepat.
Sebagai perantara antara aki, kontak dan dinamo starter
Ketika menghidupkan mesin, relay starter bisa segera menyambungkannya sehingga motor pun menyala. Ketika posisi kontak on, arus listrik dari aki akan terhubung dengan dinamo starter, tetapi mesin belum bisa langsung hidup.
Nah dengan menekan tombol elektrik starter, maka relay akan mengubungkannya ke dinamo starter sehinnga mesin langsung menyala.
Pengelola tegangan tinggi
Sebagaimana ulasan di atas, relay bisa menyimpan arus listrik yang tidak normal. Fungsi relay yang terakhir ini bisa mengelola tegangan tinggi dengan bantuan sinyal tegangan rendah. Keberadaan relay mampu mengamankan tegangan pada satu titik.
Ciri-Ciri Relay Starter Yang Rusak
Selain fungsi relay starter, Anda juga sebaiknya mengetahui ciri-ciri relay starter yang rusak.
Bodi relay starter hitam menggembung
Untuk mengetahui ciri yang pertama ini memang Anda harus membongkar kotak relay yang berada di dalam mesin. Coba lihat relay yang mirip saklar atau sekring berbentuk kotak.
Jika Anda menemukannya dengan warna hitam dan bentuk bodinya menggembung seolah terbakar, itu tandanya relay starter rusak.
Tidak ada reaksi pada dinamo starter
Ciri ini bisa Anda ketahui ketika memutar kunci kontak ke arah starter, sayangnya tidak ada tanda-tanda mesin akan menyala. Di sisi lain berbagai panel pada dashboard kendaraan menyala dengan normal. Namun untuk mesin kendaraannya tidak bisa menyala dan hanya menimbulkan bunyi cetak-cetek.
Tidak ada sambungan arus listrik
Ini merupakan ciri yang paling jelas karena tidak adanya sambungan arus listrik. Untuk mengeceknya, Anda bisa menggunakan ohm meter untuk mengetahui arus listrik.
Di dalam relay terdapat terminal 85 dan 86 yang bentuknya kumparan atau lilitan terhubung ke kunci kontak. Lalu ada terminal 87 yang terhubung ke solenoid starter dan terminal 30 terhubung ke aki. Jika terminal 85 dan 86 tidak saling terhubung ketika diukur dengan ohm meter, itu berarti relay starter mengalami kerusakan.
Itulah ulasan mengenai fungsi relay starter dan ciri-ciri relay yang mengalami kerusakan. Mengingat pentingnya peran relay, Anda sebaiknya melakukan perawatan yang baik dan benar agar kondisi relay tetap prima.
