Otomotips.com – Karburator dan injeksi merupakan salah satu teknologi dalam kendaraan bermotor dalam mengolah pembakaran menjadi tenaga gerak. Meski begitu, kedua teknologi ini memiliki cara kerja yang berbeda satu sama lain. Maka, cukup menarik jika Anda mempelajari perbedaan injeksi dan karburator pada kendaraan.
Karena kedua komponen ini tidak bekerja sama dalam satu kendaraan, tidak heran jika timbul pertanyaan manakah sistem pembakaran yang terbaik. Beberapa mengatakan injeksilah yang baik. Namun di sisi lain tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa karburator lebih baik. Untuk menentukan mana yang pas untuk Anda, berikut adalah informasi lengkapnya.
Perbedaan Komponen Injeksi dan Karburator
Sama seperti bagian mobil atau motor lainnya, sistem pengapian juga memiliki komponennya masing-masing. Maka, berikut adalah daftar komponen karburator dan injeksi yang bisa kita ketahui :
Komponen Sistem Karburator
Inlet Hose
Inlet hose berfungsi sebagai tempat menyalurkan bensin, dari ujung selang bahan bakar menuju ruang pelampung.
Jarum Pelampung
Sama seperti namanya, jarum pelampung berbentuk peluru yang runcingnya mengarah ke bawah. Fungsi jarum pelampung adlah untuk membuka dan menutup inlet hose. Karena fungsinya inilah tidak jarang orang yang menyebutnya sebagai katub bensin.
Pelampung
Ya, dinamakan pelampung karena memang komponen ini mengapung di atas permukaan bensin dalam karburator. Bahan pembuatannya berupa plastic dan ukurannya cukup kecil. Meski tampak sepele, namun keberadaan pelampung ini berfungsi untuk mengontrol jarum pelampung agar sesaui dengan volume bensin. Dengan begitu volume bensin tetap stabil.
Ruang / Bak Pelampung
Sesuai namanya, bagian ini berisi sejumlah bensin yang tertampung sementara sebelum mengalir lagi ke ruang bakar. Maka dari itu, sebelumnya sempat disinggung bahwa pelampung mengapung di atas permukaan bensin di dalam karburator.
Needle Jet
Needle jet atau jarum skep berfungsi untuk mengatur besaran volume bensin yang keluar dari saluran utama main jet.
Main Jet
Komponen karburator yang bernama main jet berfungsi sebagai penyuplai bahan bakar. Bagian ini mengontrol aliran bahan bakar ke ruang bakar sesuai dengan kecepatan mesin motor atau mobil ketika melaju.
Thorttle Valve
Thorttle valve adalah katup yang akan mengatur seberapa besar udara bersih yang akan menuju ruang bakar. Cara kerjanya akan menyesuaikan main jet sehingga kedua komponen ini akan terbuka bersama untuk mengalirkan udara dan bensin ke ruang pembakaran. Dengan adanya bensin dan udara, maka pembakaran dapat diproses sehingga mesin bisa menyala.
Main Noozle
Main noozle memiliki lubang-lubang kecil yang fungsinya untuk mengabutkan bahan bakar.
Slow Jet
Cara kerja slow jet hampir sama dengan main jet yaitu mengalirkan bahan bakar ke ruang pembakaran. Hanya saja, slow jet bertugas mengalirkan bahan bakar yang sudah bercampur dengan udara ketika mesin dalam kondisi idle atau pelan.
Venturi
Venturi adalah ruang sempit yang ada di dalam intake atau ruang masuk udara dan berfungsi untuk mempercepat aliran udara.
Choke Valve
Choke valve punya fungsi utama sebagai pemberi campuran bahan bakar. Bagian choke valve atau choke pada mesin akan menutup saluran udara ketika mesin dingin. Lalu, ketika piston melakukan langkah hisap, maka bensin yang masuk ke ruang bakar akan lebih banyak.
Screw Control
Screw control terdiri dari Piston Valve Screw dan Pilot Screw. Sesuai namanya, bentuk komponen karburator ini berupa skrup dan memengaruhi seberapa besar volume udara dan bensin yang masuk ke ruang bakar. Anda dapat melakukan setting kedua sekrup tersebut untuk mengatur seberapa besar volume udara dan bensin yang mengalir ke ruang bakar.
Komponen Injeksi
Bisa dibilang bahwa injeksi adalah perkembangan dari karburator. Maka dari itu, beberapa cara kerja komponennya tidak berbeda jauh dengan karburator namun dalam versi yang lebih modern serta kompleks. Jadi, tidak heran jika banyak pihak mengklaim bahwa sistem injeksi dapat memberikan suplai bahan bakar dengan lebih efektif dan efisien. Nah, berikut adalah sederet komponen sistem injeksi :
ECU / Electronic Control Unit
ECU berfungsi untuk mengatur, menerima dan menghitung seluruh informasi dari seluruh data yang sensor buat sesuai dengan kondisi mesin.
MAP / Manifold Absolute Pressure
MAP atau Manifold Absolute Pressure adalah sebuah sensor yang dimiliki sistem injeksi yang berfungsi untuk memberi sinyal informasi soal tekanan udara yang masuk ke intake manifold
IAT atau Intake Air Temperature
IAT adalah salah satu sensor yang ada pada sistem injeksi. Fungsi IAT adalah memberikan informasi mengenai suhu udara yang masuk ke intake manifold.
TP atau Throttle Position
Sesuai namanya, TP adalah sensor yang memberikan informasi mengenai letak atau posisi katup gas
EOT atau Engine Oil Temperature
EOT adalah sensor pada sistem injeksi yang bertugas untuk memberikan informasi seputar temperatur oli di dalam mesin.
BAS atau Bank Angle Sensor
Sensor BAS berfungsi untuk memberikan informasi mengenai seberapa besar sudut kemiringan motor. Dengan begitu, ketika motor dalam posisi terlalu miring hingga melewati batas, maka ECU secara otomatis akan mematikan sistem kerja mesin.
WTS atau Water Temperature Sensor
WTS adalah sensor terakhir dalam sistem injeksi motor. Sesuai namanya, WTS berfungsi untuk mendeteksi kondisi air pendingin pada mesin.
Perbedaan Cara Kerja Sistem Injeksi dan Karburator Mesin
Selain berbeda dalam hal komponen, perbedaan sistem injeksi dan karburator juga terlihat dalam hal cara kerjanya. Nah, berikut adalah cara kerja sistem injeksi dan karburator :
Cara Kerja Karburator
Karburator bekerja mengikuti hukum bernouli atau perbedaan tekanan. Begini cara kerjanya
- Pertama, terjadinya langkah hisap yang manan piston bergerak ke atas dan ke bawah atau dari TMA (Titik Mati Atas) ke TMB (Titik Mati Bawah).
- Lalu udara masuk ke dalam karburator melalui komponen yang bernama throttle valve sehingga memiliki tekanan yang rendah
- Bersamaan dengan terhisapnya udara dari luar menuju karburator, bensin yang berada di ruang pelampung mengalir melalui main jet. Dalam proses ini bensin mengalir karena mendapatkan tekanan yang lebih besar dan bercampur dengan udara
- Kemudian, bensin dan udara mengalami proses pengkabutan pada ruang bakar yang selanjutnya mesin dapat dijalankan
Cara Kerja Injeksi
Seperti yang sudah Anda lihat, sistem injeksi sangat lekat dengan kerja masing-masing sensornya. Maka dari itu, prosesnya dilakukan secara elektronik mulai dari awal bensin di tangka hingga ke ruang bakar. berikut cara kerja sistem injeksi :
- Pertama, sejak awal kunci kontak berputar dan mesin dalam keadaan “ON”, pompa bahan bakar akan langsung bekerja dengan memberi tekanan pada bensin.
- Lalu, hal tersebut akan diikuti dengan berbagai macam sensor injeksi yang menyala dan mulai bekerja memberikan informasi pada ECU
- Kemudian hal tersebut berlanjut ke tahap penyemprotan bahan bakar ke ruang pembakaran dalam bentuk kabut.
Jadi, bisa kita simpulkan bahwa perbedaan yang paling mencolok dalam hal cara kerja karburator dan injeksi adalah pada bagian proses suplai bensin. Jika karburator memanfaatkan gerakan hisap piston, maka injeksi mengandalakn alat elektronik injector.
Kelebihan serta Kekurangan Sistem Injeksi dan Karburator
Seperti halnya mesin dan alat lainnya, karburator dan injeksi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Maka, inilah perbedaan dari kedua sistem mesin ini :
Kelebihan Karburator
Karburator bekerja dengan sistem cara manual sehingga pengguna dalam dengan mudah memodifikasinya. Maka dari itu, tidak heran jika peforma kendaraan yang bermesin karburator dapat diatur sesuai keinginan pengendara.
Sistem karburator juga unggul dalam hal perawatan. Malah, jika Anda memiliki waktu luang, merawat karburator bisa dilakukan seorang diri.
Selain itu, tidak ada dampak serius ketika Anda mengalami kehabisan bensin. Ya, dampak yang Anda rasakan ketika kehabisan bensin pada motor karburator adalah tidak bisa dinyalakan saja. Malah, ketika bensin di dalam tangki sudah habis, terdapat bensin cadangan yang bisa Anda gunakan dalam keadaan darurat.
Kekurangan Karburator
Pertama, bensin yang dimasukan ke dalam mesin karburator cenderung lebih cepat habis. Hal ini karena proses pengabutan dan pembakaran dilakukan secara mekanis. Atau dengan kata lain, hanya mengandalkan kevakuman udara yang ada di ruang bakar.
Selain itu, meski karburator mudah untuk dimodifikasi, namun Anda perlu memperhatikan penyetelannya agar terus sesuai. Karena jika penyetelan yang Anda lakukan salah atau tidak tepat akan berakibat fatal pada kinerja karburator.
Kelebihan Injeksi
Berbeda dengan konsumsi bensin karburator yang cukup menguras tangki bahan bakar, penggunaan bensin pada sistem injeksi lebih irit. Hal ini tidak lepas dari sistem digital yang dapat menyesuaikan volume bensin yang disemprot ke dalam ruang pembakaran.
Selain itu, sistem injeksi juga dikenal lebih awet dan tahan lama.
Proses pembakaran bahan bakar pun juga lebih sempurna. Hal ini karena komposisi bahan bakar dan udara sudah diatur secara otomatis sehingga hasilnya ideal.
Kekurangan Injeksi
Terlepas dari kelebihan yang sistem injeksi tawarkan, terdapat biaya servis dan perawatan yang cukup menguras kantong. Dan karena sistem injeksi berbasis sensor dan digital, maka Anda tidak bisa memilih tempat service sembarangan. Malah, lebih baik Anda menuju bengkel resmi dari motor tersebut agar lebih aman dan dapat dipertanggung jawabkan.
Kekurangan injeksi yang lainnya adalah sistemnya yang sudah paten. Dengan kata lain, Anda tidak dapat memodifikasi sistem injeksi layaknya karburator.
Dan jika Anda mengalami kehabisan bensin, kendaraan benar-benar tidak dapat dihidupkan. Lebih dari itu, sekalipun sudah diisi bahan bakar pun, kendaraan tidak bisa dihidupkan begitu saja. Anda perlu membawanya ke bengkel untuk di-service.
Demikianlah artikel kami mengenai perbedaan sistem injeksi dan karburator yang bisa Anda ketahui. Setelah melihat perbandingan dari kedua sistem ini, mana yang akan Anda pilih, karburator atau injeksi?